Cinta Elektro
“Kenalin gue Andarta cowok yang mendapat predikat cowok paling keren di sekolah gue, dan menurut loe gue gimana????”
“ pagi Aan !!! tetep keren hari ini!!” itulah yg gue denger dari setiap cewek yg gue temui dari depan gang hingga gue duduk di bangku kelas gue. Eneg sendiri gue denger itu tiap pagi gue dateng ke sekolah. Tapi mau gimana lagi, gini deh resiko jadi orang keren.
“ A’ANNNNN !!!! My lovely akhirnya dateng juga !!!” satu lagi deh gangguan dateng. Yah bisa dikata dia fans gue yg paling, paling, palingggggg berat.
“ Aan sayang, baru nyampe kan?? Haus gak??? Kantin yuk?? Nina yg traktir deh”
“ Nina gue gak haus, lagian ne masih pagi masa’ mau kekantin? Males gue!! Balik deh loe kekelas loe!!!” mendengar ucapan gue gitu dengan bibir di majukan beberapa senti kedepan dia pergi tanpa berbicara apa-apa. Akhirnya satu gangguan hilang, dan bel sekolah pun telah mengalunkan bunyinya yg udah gak jelas gitu.
Pak Anton sebagai wali kelas di kelas gue, hari ini ngisi jam pelajaran pertama. Saat ia masuk seseorang gadis berambut panjang mengikutinya dari belakang. Mata gue gak bisa lepas dari gadis itu, SUMPAH !!! cantik banget. Anak-anak cowok pun bersorak melihat cewek itu, melihat keributan itu pak guru segera menenangkan kelas.
“ harap tenang anak-anak, kalian akan mendapat teman baru!!!!” teriak pak guru sambil mengetok meja. Setelah suasana sedikit hening pak guru mempersilakan gadis itu untuk memperkenalkan diri.
“ hai semua, nama gue Jenni Speers. Gue pindahan dari Bali, gue mohon bantuannya dari teman-teman semua, terima kasih. “
Perkenalannya ditutup dengan tepuk tangan yg sangat riuh dari teman-teman sekelas. Sekilas dia tersenyum yg saat itu juga jantung gue jadi berdetak sungguh kencang.
“ baik Jenni kamu bisa duduk di sebelah Andarta” ucap pak guru.
Dengan perlahan dia menghampiri gue, dan duduk di sebelah gue. Karena terlalu kagum melihat pesona nya aku sampai pangling kalo dia juga lagi ngelihat aku dengan wajah bingung.
“ ada apa??? Apa ada yg aneh dengan wajah gue??” tanyanya sopan.
“ ah?? Gak kok gak ada” dengan wajah tersipu aku mengubah pandangan ku menghadap pak guru yg sedang menerangkan.
***
Bel pulang pun berbunyi, kulihat dia pergi keluar kelas. Karena ingin dapat informasi tentang dirinya aku pun mengikutinya.
Setelah beberapa saat, akhirnya aku mendapatinya masuk ke sebuah toko elektronik, entah dia mau beli apa??
Tak lama kemudian dia keluar dengan membawa seperti sebuah disket/ memo dan pergi ke sudut gang yg sangat sempit. Aku pun mulai bertanya-tanya apa yg akan dia lakukan di dalam gang itu, aku pun terkaget ketika dia berhenti mendadak setelah di tengah-tengah gang. Kulihat dia mengeluarkan sebuah disket kemudian dia memasukkan ke dalam tangannya??? Apa yg dia lakukan???setelah dia mengeluarkan disket itu kembali dia terlihat sedikit pucat. Lalu dia menengok ke arah aku bersembunyi.
“ apa yg kau lakukan disana??? Cepat keluar!!!!” ucapnya ke arahku.
Akhirnya aku menyerah dan keluar dari tempat aku bersembunyi. Terlihat wajahnya masih pucat.
“ elo memata-matai gue ya??? “
“ yeeee, siapa yg mata-matai elo?? Gue Cuma kebetulan lewat!! Btw, napa wajah loe pucat gitu???”
“ bukan urusan loe, gue gak butuh rasa kasihan dari loe!!”
Aku terdiam, aku ngerasa dia adalah cewek yg selama ini kucari. Aku ingin melindunginya walau kami baru kenal beberapa jam yg lalu. Dengan bulat tekad aku menatap wajah Jenny yg tambah pucat.
“Jenny, gue sayang sama loe!!”
Bukan jawaban yg kudapat tapi dia malah menangis.
“ loh Jen, kenapa nangis ?? gue salah ngomong ya???” tanyaku cemas
“ gak kok, gue masuk ke sekolah itu karena gue juga suka sama loe!!! Tapi..”
suara Jenny tersendat.
“ tapi apa??”
“ gue cuma sebuah robot!!! Yg di jadikan bahan penelitian, gue diberi sistem sementara, tepat hari ini semua sistem gue akan mati” ucapnya terisak.
“ Jenny, jangan takut!! Gue janji gue bakal jadi seorang ilmuwan dan akan membangkitkan loe lagi!!!” ucap gue optimis
Jenny tersenyum, dia memelukku dengan erat.
“ terima kasih” suaranya melemah dan dia telah pergi.
***
Di cuaca yg mendung begini, terlihat di dalam sebuah laboratorium seorang ilmuwan dengan bersemangat membuat sesuatu, yah seperti yg kita duga Andarta berhasil menjadi seorang ilmuwan dan sesuai janjinya dia akan memperbaiki Jenny yg telah di non-aktifkan.
“ akhirnya selesai, dan tinggal memasukkan program baru ini semua selesai”
Seraya memasukkan disket program, Andarta tersenyum penuh harapan.
“ Jenny, Jenny, kamu bisa denger aku???” Andarta mencoba membangunkan Jenny.
Perlahan mata Jenny terbuka, dan dia seperti orang yg baru bangu dari tidur panjang.
“ aku dimana???” tanya Jenny lemah
“ Jenn, kamu ada di lab. aku, kamu masih inget aku kan???”
“ Aan??? Kamu berhasil ???” tanyanya seraya tersenyum lembut.
“ iya Jen, aku lakuin ini semua untuk kamu.”
Jenny langsung mendekapku, dan sebutir air mata jatuh di pipi ku yg sudah dipeuhi keringat. Setelah beberapa saat aku melepaskan pelukan Jenny dan duduk didepannya.
“ Jenny, kamu mau gak nikah sama aku???” ucapku tegas seraya menyodorkan sepasang cincin emas kepadanya.
Dia tersenyum, dan air mata pun membajiri wajahnya.
“ Jenny??? Kenapa ?? apa aku salah lagi??”
“ gak, gak apa2!! Aku cuma terharu kau berjuang untukku dan kau berikan aku kebahagiaan yg berlimpah ini. Aku mau nikah sama kamu” ucapnya sambil tersenyum lembut.
“ Yessss”
***
Akhirnya aku hidup bahagia bersama Jenny. Selain itu aku juga sukses menjadi ilmuwan dan semua kucapai karena aku memiliki motivasi. Dan semua kesuksesan ini berbuah manis. Biarpun Jenny dan aku berbeda dia adalah yg terbaik dihidupku dan aku sangat bahagia menghabiskan waktu bersamanya. Aku sangat mencintaimu Jenny!!!
~ tamat ~
By Nurhayati