Aku dan kenanganku
oleh: ahmad jaelani asha
Aku seorang anak muda yang sudah hampir menginjak usia remaja, namaku adalah ferdy, aku punya seorang kakak yang bernama angga. dia sangat sayang kepadaku tapi, ketika ia menginjak usia dewasa, ia melupakanku.
Malam itu, aku hanya termenung dan tersenyum mendengarkan alunan nada merdu yang keluar dari gitar kakakku, yahh.. walau sedikit tidak lancar,, aku tetap menyukainya, hanya sebuah lagu dia dendangkan,,,, satu lagu yang sangat kusukai yang tak akan pernah kulupakan, lagu yang menurutku berlaku untuk sepenjang masa, sepenggal lagunya berbunyi “U raise me up, so I can stand on mountain, U rasie me up, to walk on stormy seas, I’am strong when I’am on Ur shoulders., U raise me up to more than I can be...” ya.. lagu itu memang sangat terkenal di pertengahan beberapa tahun lalu, sebuah lagu dari boyband asal irlandia “westlife”, hanya lagu itu yang membuatku terkesan saat mendengarkan kakakku bernyanyi karena, aku merasa seperti lebih tenang, ya.. lagu yang bertemakan kasih sayang, seolah menunjukkan kasih sayangku kepada kakakku dan seolah, kasih sayang kakakku mencerminkan lagu itu yaitu, mampu mengangkat aku hingga ke atas gunung serta mampu membuatku berjalan ditengah lautan badai.
dia berjanji kepadaku agar mendendangkan sebuah lagu yang berbeda tiap malam, tentu aku sangat senang mendengarkannya, lagu yang ia dendangkan, mulai dari i have a dream, swear it again, hingga lagu-lagu lokal yang ia kuasai.
lambat laun, kakak yang setiap malam mengalunkan lagu untukku,, sekarang telah berubah. maklum, semua orang tumbuh dan berkembang hingga dewasa dan melupakan masa-masa remajanya yang tiap hari bertingkah ngawur, suka bercanda, dan senang dengan hal-hal baru, dia sekarang telah berubah menjadi serius, optimis, dan dewasa hingga akhirnya benar-benar melupakan janjinya kepadaku. tiap dia pulang kampus, dia langsung masuk kamarnya tanpa menyapaku dulu, setiap malam, sewaktu aku menagih janjinya, ia hanya berkata “sebentar ya dik, biarkan aku mengerjakan tugas proposalku.!” hingga aku menunggunya sampai ia selesai mengerjakannya, tiba waktunya untuk aku menagih janjinya lagi, tapi, ia berkata “maaf ya dik, aku harus tidur, nanti aku terlambat ke kampus.!” aku sangat kecewa, rasanya, ingin aku memukul-mukul meja dan dinding yang ada didekatku, tapi, aku takut nanti kakak bangun dan memarahiku.
Akhirnya, aku dipindahkan keluar kota karena aku sudah lulus sekolah dasar. aku senang karena, banyak teman baru di tempat aku dipindahkan, aku dipindahkan di pondok pesantren.walaupun begitu, aku tetap saja masih sedih karena, aku tak bisa melupakan kakak yang tiap malam menghiburku yang telah mengisi hari-hariku yang kesepian dan selalu membuatku tersenyum.
tiap pagi, aku selalu teringat dengan kakak yang sering mendendangkan sebuah lagu kepadaku, jujur saja, aku tidak bisa melupakannya, dialah yang sering mengisi hari-hari kosongku, menghibur hatiku, menenangkan perasaanku, huffttt.,,, di pesantren itu, aku hanya berdo’a kepada allah agar menghilangkan ingatan kenanganku bersama kakakku yang sangat tidak mungkin aku lupakan, aku hanya tak ingin terpuruk dalam kesepian tanpa seseorang yang mengerti aku.
malam harinya, aku mencoba untuk tidur lelap, tapi aku tak bisa aku selalu kepikiran lagu yang dinyanyikan kakakku. sewaktu malam tiba, akupun mencoba untuk menyanyikannya juga ketika aku mencoba menyanyikan sepenggal lagu, tiba-tiba, temanku disampingku merasa terganggu dan menertawakanku,, aku tidak tau, mungkin sudah malam atau mungkin juga suaraku tidak terlalu bagus... mohon dimaklumi, aku memang nggak bakat jadi penyanyi, tapi, hanya itu yang dapat aku lakukan agar dapat mengisi hati yang kesepian ini. Ada yang menertawakanku, memarahiku, bahkan ada yang mencemoohkanku. aku coba memberikan pengertian kepada para teman-temanku di pesantren itu, tapi, tetap saja mereka tak mau tau dan seolah mengacuhkan apa yang kukatakan.
Hanya satu orang yang mengerti aku, mengerti hidupku, dan mengerti apa yang sedang kurasakan. Seseorang yang berharga buatku, setelah orang tua dan kakakku. Orang yang hanya ingin berbagi denganku. Seseorang yang bernama Alid. Seorang anak muda yang berpenampilan soleh, tapi cukup ramah, dia juga sering ditertawakan dan dicela oleh teman-temanku yang lain. Mungkin karena pakaiannya yang sangat rapi, akhlaknya yang baik, dan tak pernah telat dalam hal ibadah sehingga diapun dianggap sebagai orang yang “SOK SUCI”.
karena pengertian dari Alid, aku mulai mampu melupakan kakakku yang aku tau mungkin sudah hampir lulus dan mendapatkan gelar S1-nya di kota sana. Alhasil, aku dimintai oleh Alid agar selalu istighfar, dzikir, dan berdo’a kepada Allah dengan ikhlas agar aku mampu melewati masa-masa remajaku yang mungkin akan kesepian tanpa kakakku.
hingga ketika aku naik k e kelas IX, aku sudah mulai dapat melupakan kakakku. berkat Alid yang setia ke padaku, nggak seperti kakakku yang tidak pernah mengerti kemauanku, yang hanya mementingkan kemauannya hingga aku seperti diterlantarkan olehnya, tapi, aku masih sayang kakakku., karena, dia yang telah menginspirasiku untuk melakukan hal-hal yang baru.
hingga tiba waktu pembacaan hasil pengumuman lulus, aku sempat berkecil hati karena, aku mendapatkan nilai yang cukup buruk selama aku bersekolah di pesantren itu, maklumlah, aku selalu kepikiran kakakku.
tapi, akhirnya aku lulus juga, dan aku mendapatkan rangking 5 tapi, dari belakang, biarlah, yang penting aku lulus dengan nilai tuntas yah... walaupun nilainya pas-pasan, tapi, aku tetap bersyukur kepada allah.
keesokan harinya ketika aku menunggu ibu dan ayah menjemputku, aku sangat sedih harus meninggalkan teman-temanku terutama Alid yang telah membuatku ceria di pesantren itu.
tiba-tiba, datang seorang yang memakai jas coklat dengan baju kaos dalam berwarna biru, berdasi merah, bercelana panjang berwarna coklat dan berambut agak pendek mencariku, aku kebingungan karena sepertinya, aku tidak pernah melihatnya. sebenarnya sih,, aku sempat mengiranya penculik hingga aku berkata “siapa kau, maaf, apa kita pernah bertemu?” lalu, lelaki itupun menjawab “apa kau sudah tak ingat aku lagi?” “maaf, aku benar-benar tak tau anda” kataku dengan kebingungan, lalu, ia kembali mejawab“mungkin kau akan ingat kalau kunyanyikan sepenggal lagu.! baiklah (diapun menyanyikan sepenggal lagu yang tak asing ditelingaku) U rasie me up, to walk on stormy seas, I’am strong when I’am on Ur shoulders., U raise me up to more than I can be....... bagaimana, apa kau sudah ingat.?” “astaga, apa ini benar yang kupikirkan.? apa kau kakakku.? kak angga.?” tanyaku dengan wajah yang tetap saja kebingungan. “siapa lagi yang bisa menyanyikanmu sebuah lagu kecuali aku.? maafkan aku Ferdy, aku tidak melupakan janjiku padamu, aku hanya terlalu sibuk dengan tugasku.” jawab kak Angga. “aku sudah lama memaafkan kakak,” jawabku lagi lalu, kak Angga mengajakku pulang dan bernyanyi bersama seperti dulu lagi di rumah.
ini sebuah keajaiban yang diberikan allah kepadaku, kak Angga datang padaku dengan penuh rasa bersalah. terima kasih Allah.!
_____selesai_____
ahmad jaelani assha