Bermimpilah!
12 april 2011
Waktu menunjukkan pukul 05:00 pagi. Aku terbangun dari tidurku karena handphone ku berdering. Aku mengambil hpku dan membukanya. Ternyata sms dari kak cut. Kakakku yang ada di medan. Dia bilang “ hari ini Jeremy menyusul justin ke Tel aviv, Israel”. Aku langsung bangun dan melihat kalenderku. Tidak disangka sekarang suda...h tanggal 12 april.sekarang Justin sudah berada di benua Asia. Aku tidak menyangka waktu berjalan begitu cepat.
Rasanya ingin menangis mengingat 14 april Justin akan tiba di Israel, 19 april akan mendarat di changi airport, kallang, singapura. Temanku yang ada disana sudah mempersiapkan semuanya. Kemaren dia bilang akan menginap di bandara. Dan tanggal 21 april justin akan mendarat di Kuala lumpur, Malaysia. Sama dengan temanku yang ada di singapura, dia juga sudah mempersiapkan semuanya.
Dan tanggal 23 april 2011 justin akan menggelar konser di sentul convention center, bogor, Indonesia. Rasanya ingin menangis darah karena aku tidak bisa pergi kesana. Tapi untungnya aku sangat beruntung mempunyai teman-teman yang ada di BBFbieber. Bbfbieber adalah nama genkku. Kami belum pernah bertemu justin. Dan kami sangat berharap bisa bertemu dengannya.
Pertama temanku yang ada di Denmark. Dia benama Kristine. Sewaktu aku skype dengannya dia bilang dia tidak akan pergi ke konser justin. Karena dia tidak mempunyai cukup uang. Yang kedua temanku di Bulgaria. Dia bernama maria. Sebenarnya dia bisa saja bertemu dengan justin. Tapi, sewaktu justin ke Bulgaria. Dia sedang berlibur dengan keluarganya ke inggris. Aku pikir itu sangat disayangkan. Tapi dia sangat gembira karena dia mendapatkan pacar baru disana.
Yang ketiga, macka. Dia tinggal di Macedonia. Sayang sekali, justin belum pernah kesana. Padahal ia ingin sekali bertemu dengannya. Yang keempat lily, temanku yang tinggal di singapura. Tanggal 19 april itu kakak laki-lakinya menikah. Dan ibunya tidak mengizinkannya pergi. Sementara, temanku yang tinggal di Indonesia. Yang bernama tatha dan olin harus mengikuti UN. Yah, that’s our destiny. Itu yang selalu keluar dari mulut kami. Tapi, aku sangat terharu mendengar kata-kata yang keluar dari mulut lily ketika aku skype dengannya. Dia berkata “ can we go there when we are big??” dia bertanya seperti anak kecil.
Dengan mata yang berkaca-kaca dan suara yang lirih aku berkata. “ yeah, of course why not.” dan kami membuat perjanjian bersama. Perjanjian itu berisi “ ketika kita sudah dewasa, kita akan bertemu di amerika dan bertemu dengan justin disana.” Kata-kata itu yang membuatku kuat. Dan tidak sedih, karena tidak bisa bertemu justin disini.tapi semua tidak berjalan mulus. Disekolah aku mengalami cobaan.
Jika aku berkata tentang justin dan amerika. Mereka selalu mengejekku dan berkata “ kamu tidak akan pernah bertemu dengannya dan kalau bermimpi jangan terlalu tinggi nanti jatuh sakit” begitu yang mereka selalu katakana padaku. Aku tertegun dan berpikir dan bertanya pada driku. “Bukankan kesuksesan itu berasal dari mimpi?’ tapi, mereka berkata seperti itu? apakah mereka tak pernah bermimpi?
Apakah mereka tidak mempunyai hasrat untuk behasil dan menjadi orang yang sukses? Aku pikir semua orang pasti akan jatuh. Karena untuk meraih kesuksesan itu butuh perjuangan. “Mereka bilang nanti jatuh loh.” Siapa yang peduli! Kalau jatuh, bangun dan bermimpilah lagi. Seperti kata justin bieber, “never say never”. Kata katy perry “come on show them what you’re worth.” Seperti kata selena Gomez “ who says you can’t be the best??” seperti kata andrea hirata “ bermimpilah maka tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu.” Jadi. Bermimpi itu sama sekali bukan hal yang salah.
Tanpa aku sadari waktu telah berjalan dengan sangat cepat. Tak terasa aku sudah menyelesaikan ujian akhir sekolah. Dan sudah lulus, aku mengikuti jalur beasiswa untuk masuk ke alburqueque university di amerika. Aku mengambil jurusan hubungan internatioanal. Dengan harapan aku bisa bekerja diluar negri. Setelah dua hari berlalu. Temanmu yang bernama nathaly dan nia yang tinggal di Miami menelfonku. Dia mengatakan bahwa kami lulus disana.
Aku bersyukur kepada Allah swt. Dan aku segera berangkat kesana. Aku berpamitan dengan orang tuaku. Perjalnanku kesana hampir memakan waktu 1 hari. Setibanya disana aku sudah dijemput oleh nathaly dan nia. Tak disangka dibandara aku juga bertemu Kristine, macka, maria, lily, thata, dan juga olin. Lalu kami sepakat untuk pergi ke konsernya justin yang akan di selenggarakan di Chicago malam ini. Untungnya tante nia adalah penjual tiketnya .
Lalu kami bergegas kesana. Setibanya di Chicago indoor stadium. Kami duduk di kursi VIP. Dan aku sangat senang saat justin berjalan dari belakang panggung. Kami berteriak bersama. Dan justin berkata “ come on guys, put your hand in the air. And lets make a symbol of love.” Lalu kami melonjak kegirangan. Dan saat itu justin memilih sekelompok orang yang akan menemaninya di tour berikutnya.
Lalu seorang laki-laki menarik tanganku. Aku menganalinya, itu ryan. Dia menarikku hingga ke atas panggung. Lalu chaz menarik tangan nathaly, Christian menarik tangan lily, scooter menarik tangan nia, dan menarik tangan olin, pattie menarik tangan macka, tatha, maria, dan Kristine. Dan kami terpilih, kami sangat senang karena kami akan ikut serta dalam tour justin. Disana aku menyadari kata-kata “nothing impossible in this world, if we want we can reach anything, dan if we believe miracle that miracle will come to us”.
By nadya yunisa
SMA N 3 Payakumbuh