Izinkan Aku Bersamamu Selamanya ini bukan tentang tulisan atau artikel untuk blog ini, tapi tentang perasaan penulis saat ini. Memang penulis saat ini umurnya masih 16 tahun, tapi saat ini pula seorang penulis blog ini merasakan cinta yang sebenarnya. Aku tulis kisah cinta ini dalam blog siswa tkj, karena tempat curhatanku adalah blog ini. Semua tentangku ada disini, termasuk tentang perasaan ini. Karena itu izinkan aku bersamamu selamanya.
Mungkin terlalu muda untuk perasaan ini. Akan tapi aku hanya ingin menuliskan kejadian yang menurutku pantas untuk di abadikan dalam pikiranku. Sebelumnya sebenarnya beberapa bulan aku sudah menjalani hubungan dengan dia, akan tetapi saat ketika aku benar-benar menyayanginya dia pergi meninggalkanku. Memang saat itu alasannya tidak jelas, sehingga aku pun sempat berfikir negatif tentang dia. Tapi selalu aku usahakan jangan sampai membenci seseorang, sehinnga dengan prinsip aku yang seperti itu aku tidak pernah membencinya sekalipun dia meninggalkanku. Aku harus berbesar hati dengan semua itu.
Beberapa bulan setelah itu teman dia cerita padaku, dia mengatakan bahwa dulu putus adalah karena masalah dalam keluarganya. Orang tuanya broken home, sehingga membuat dia merasa tertekan sekali. Saat itu pula aku merasakan sedih dan selalu berusaha menghibur dia walaupun dia saat itu tidak mengetahui bahwa aku sudah mengetahui masalahnya. Aku selalu dan terus berusaha menghibur dia agar dia bisa tersenyum.
Beberapa bulan aku sendiri, entah mengapa hati ini tidak bisa terbuka untuk perempuan lain. Walaupun saat aku menginjak kelas 2 di SMK ada adik kelas yang sempat menyatakan cinta padaku, tapi aku tidak bisa menjawab apa-apa padanya. Aku hanya bisa diam dan diam.
Walaupun status aku dengannya adalah mantan, tapi aku tidak pernah menganggapnya mantan. Karena dia masih ada di hati ini saat itu. Hingga suatu hari di bulan ramadhan dia berkata, dapatkah kita bersama lagi? Aku pikir bersama lagi seperti layaknya adik kaka, tapi dia menginginkan lebih. Betapa bahagianya hatiku saat itu, karena menurutku dia perempuan yang terbaik akhlaknya yang pernah aku temukan. Dia begitu sholeh, dewasa, anggun dan pengertian.
Hingga saat ini aku masih menjalani suatu hubungan tersebut bersamanya, dan hari-hariku selalu diisi dengannya. Dia sudah menjadi bagian dari hidupku, sehingga jika tidak ada kabarpun dari dia, aku begitu khawatir begitupun sebaliknya. Mungkin dia bukan pacar pertamaku, tapi dia pasti cinta pertamaku yang selama ini aku cari.
Luph u Umi, Catatan Hari Sabtu 4 September 2010
Izinkan Aku Bersamamu Selamanya