LEBAY VS LEMOT
Senin yang menyebalkan bagi Aryan, bukan karena kegiatan upacara yang menurutnya biasa disebut jemur-menjemur, melainkan ia harus menelan pil pahit lantaran ia mendengar berita kalau Randy cowok yang diincernya sudah jadian sama cewek lain . Cewek lebay satu ini beda dengan cewek lebay lain yang biasanya dikerubutin cowok-cowok. Aryan yang biasa dipanggil Ary malah sibuk cari jodoh, karena dari tiga sahabatnya hanya dia yang belum punya pacar. Sebenarnya ia tidak jelek-jelek amat, kulitnya putih, badannya proporsional, dan rambutnya hitam berombak.Sudah berkali-kali ia ngincer cowok tapi hasilnya gatot. Melihat randy masuk kelas, tangannya mengepal seakan ingin meninju sesuatu. Mungkin kalau ada orang didekatnya ia udah lari tunggang langgang liat mukanya yang bisa dibilang seperti mak lampir. Praak.. ia meninju bangku dan lari keluar kelas, kedua sahabatnya mengikuti dari belakang. “Aaaaaaaaaaaarghhhht….. seeeebeeeel…kenapa sih tuh cowok, ditaruh mana sih mata mereka, kurang apa coba gue…” teriak Aryan.“Udah Ry, sabar….mungkin emang belom saatnya aja “ kata Andin menenangkan sahabatnya.
“Sabar????? OMG, sampai kapan coba? Sampai alis gue botak?”sahutnya.
“Emang alis elo udah botak… ha ha ha” potong Sanny.” Eh Ry , denger-denger sih ada murid baru hari ini, mungkin bisa loe gebet.. “
“Oh yeah,, paling-paling sama aja… males gue,,,dengerin yah gue gag akan naksir lagi ma cowok titik!!! “
Upacara yang melelahkan selesai. Pak Heru, guru kesiswaan masuk kelas. “anak-anak ada teman baru yang akan menempati kelas ini, …..” Ary sama sekali tak mendengarkannya, kata-kata Pak Heru bagai angin lewat ditelinganya. “nah, ayo silahkan masuk”. Sesosok makluk tinggi besar memasuki kelas itu, sepatunya berdecit yang langsung membuat Ary memperhatikan makhluk itu. Bukan karena posturnya yang membuat seisi kelas menjadi gaduh, tapi karena penampilannya yang ‘oh my good’ jadul abis. Kaca mata min yang tebel, rambut hitamnya yang belahan tengah,dan seragam yang kelihatan banget bekas lipatan setrika, dan tentu saja sepatu pantopel yang hitam mengkilat.“hah tu orang beli sepatu dipasar loak yah… hahahaha” bisik Ary pada Andin yang membuat keduanya tertawa terbahak-bahak.
“ Semuanya tenang… ayo coba perkenalkan dirimu biar teman-teman barumu tahu!”
“Ehm..nama saya Daniel Rahesta, salam kenal.. “ katanya sopan.
“Hah,,nama keren kok tampang jadul,ha hah ha” sahut Ary setengah berteriak yang langsung membuat seluruh kelas gempar.
“ Sudah-sudah, nak Daniel silahkan cari tempat duduk.”
Daniel berjalan melewati Ary yang langsung menutup hidungnya sambil berkata “Ih, bau kaampeer”. Daniel menempati tempat duduk tepat dibelakang Ary karena cuma itu satu-satunya bangku kosong. “Kayaknya anak baru perlu diMOS”. Bisik Ary pada kedua teman-temannya.
Jam istirahat tiba, Lidah Ary sudah gatal ingin menjejali pertanyaan pada penghuni baru kelasnya. “Hai, Daniel Rahesta!Elo gag pernah nonton tv ea? Atau baca majalah fashion? ”. Namun yang ditanya diam seribu bahasa.. “Oh atau jangan-jangan loe ngikutin fashion majalah aneka satwa? Ha ha ha”. Yang ditanya tak menunjukan tanda-tanda ingin menjawab. “helllow, mas situ telinganya masih oke kan?” Daniel tetap diam. “oh ternyata penghuni baru kelas kita selain jadul abis juga tuli teman-teman..” teriak Ary keseluruh kelas.
“Permisi, apa kamu ingin berbicara dengan saya?”Tanya Daniel lembut.
“Eh,, gag gue cuma mau ngebantai elo. Elo tuli ya dari tadi ditanya gag dijawab, sekarang gag ditanya malah ganti nanya, nih orang lemot pa bolot sih?”
“Kalau bicara bisa gag pelan-pelan, saya tahu kamu cuma pengen cari perhatian aja sama saya.” Jawabnya santai dengan senyum kemenangan.
“Apppa???” Ary shock seshocknya sampai-sampai ia tak sanggup melanjutkan kata-katanya. Dia merasa wajahnya diinjak-injak, Dan Daniel malah melarikan diri entah kemana.
@
Kejadian hari senin tak akan dilupakan Ary, hari-hari berikutnya ia sudah merencanakan balas dendam untuk cowok lemot itu. “Awas saja!!!” katanya. Dimulai hari selasa Ary mengempes ban sepeda ontel kesayangan Daniel, alhasil ia harus pulang jalan kaki. Meskipun Daniel tahu itu ulah Ary ,ia tak melakukan apapun, sebaliknya ia malah menanggapinya dengan santai.
“ Alhamdulilah, baik sekali orang yang ngempes ban saya, soalnya udah lama gag ganti ban!”katanya dengan lembut.. Sebenarnya ia berkata seperti itu karena ia tahu Ary menawasinya. Sontak si lebay Ary gag terima,” Hah tu orang saraf pa ya?, masyag ban dikempes malah bersyukur?”
Ary terus menerus melancarkan serangannya pada Daniel, sebab apapun yang Ary lakukan pada Daniel, Daniel hanya cuek dan terkesan masa bodoh. Berkali- kali Ary membuat kekacauan, seperti menyembunyikan buku PRnya sehingga ia dihukum, membuang sepatu pantopelnya saat ia sembahyang dimasjid, memberi permen karet dikursi Daniel yang alhasil dia sendiri yang kena, mencuri kaca mata tebalnya, memasukkan cicak ditasnya, menyembunyikan seragamnya dijam olahraga, mempreteli sepeda ontelnya, menaruh sampah dibangkunya atau hanya menjulukinya dan menulis besar-besar julukan itu dipapan tulis dengan kata-kata super lebaynya seperti “The crazy student, The jadul men,atau yang paling popular The super lemot boy”. Dan yang paling baru Ary memanggil Daniel dengan Dara, yang diambil dari singkatan namnya Daniel Rahesta. Kelakuan Ary yang satu ini akirnya mendapat repon tiga kata dari Daniel, yaitu “ya, mas ary?” yang lagi-lagi menambah satu angka buat Daniel dan nol untuk Ary. Tapi kebanyakan Daniel tak menunjukan reaksi apapun, kadang ia bersyukur, atau yang paling sering ia hanya tersenyum, meskipun ia sangat terganggu dengan semua tingkah polah Ary. Sedangkan Ary semakin kesal saja dengan Daniel, pasalnya selain nyebelin Daniel juga mendapat nilai diatas Ary yang sebelumnya selalu Ary yang mendapat nilai terbaik dikelas. “ si cowok lemot ternyata otaknya encer juga! Awas aja kau Dara!!!!” kata Ary.
Hampir dua bulan Ary melakukan serangan kepada Daniel, namun karena Daniel yang cuek bebek ia menjadi sangat gencar untuk terus melakukan serangan. Dan kali ini ia punya ide cemerlang.
Sabtu siang, Daniel baru saja kembali dari kantin, ia merasa anak-anak melihat kearahnya. Ia tahu Ary berulah lagi, tapi ia meyakinkan dirinya bahwa ia bisa menghadapinya. Di depan madding Daniel berhenti ia melihat selebaran yang dikerumuni banyak orang. Ia berhenti untuk membaca. Matanya melebar, tangannya mengepal, ia kemudian berlari sekencang-kencangnya menuju kelas. Ia tahu harus menemui siapa.
Trouble he will find you no matter where you go,oh oh.
No matter if you’re fast,no matter if you’re slow,oh,oh
Suara Ary, Andin , dan Sunny menggema ke seluruh kelas. Mereka bernyanyi untuk merayakan kemenangannya atas Daniel. Mereka tak menyadari bahwa teman-temannya sama sekali tak menginginkan mereka bernyanyi. Mungkin lebih baik mendengar omelan Pak Heru dari pada mendengar suara mereka.
“Trouble is a friend,yeah trouble is a friend ,oh oh” teriak mereka bertiga.
“Diaaaaaaaaaam!!!” teriak seseorang di depan kelas yang menggema diseluruh kelas. Ary dan kedua sahabatnya sontak diam. “ Kau ary, aku tidak mengerti apa sebenarnya salahku hingga kau benar-benar membenciku,aku bisa tahan dengan yang lain tapi tidak dengan ini, aku memang orang miskin tapi aku bukan seseorang yang menurutmu menjadi simpanan tante-tante demi mendapatkan uang?? okey, jika kau gentle temui aku dilapangan basket pulang sekolah!
Deg.. jantung Ary berdetak tak karuan. Ia tak tahu harus berbuat apa, sedangkan Daniel untuk pertama kalinya bolos disaat jam pelajaran berlangsung . Ia juga tak tahu harus berbuat apa. Pikirannya kacau.
Bel tanda pulang sekolah berbunyi, langit mendung pertanda akan turun hujan. Jantung Ary tak berhenti berdebar sejak tadi. Ary berbicara dalam hatinya “ Inilah gue, gue pengecut, gue hanya bisa berbuat dan inilah balasanya. Oh tuhan ampunilah hambamu yang banyak dosa ini!” Ia berjalan menuju lapangan basket. Disana ia melihat sosok tinggi tegap,sosok yang dikenalnya, Daniel tanpa kaca mata dan rambut yang berantakan berada disana sambil mendribel bola basket. Ia sangat berbeda dengan cowok lemot yang Ary kenal. Perlahan Ary mendekatinya. Hujan turun dengan deras mengiringi langkah Ary. Dan Daniel melihat tajam ke arah cewek lebay yang sekarang terlihat seperti gadis yang ketakutan.
“Heh, cewek lebay kenapa elo jadi kayak kucing ketakutan gitu?mana suara loe yang cempreng itu,hah? Eh,loe kira gue gag bisa kayak loe?loe pikir gue cowok lemot seperti yang kau kira? Kenapa diem aja jawab donk!”
“Dasar cowok lemot,” katanya sambil terisak. “dasar lemot, jadul, menjijikan!!!!! Mana ada cowok yang kalem kayak elo, mana ada sih cowok yang dingin kayak elo, mana ada cowok super bersih kayak elo, mana ada cowok yang diem aja dikerjain, terus mana ada cowok yang dipanggil Dara?” bentak Ary yang sekarang menangis.
“Dan mana ada cewek lain yang lebay, kasar, egois,jorok,cempreng kayak kamu? dan mana ada cewek yang nama panggilannya Ary?, dan sekarang aku Tanya apa masalah kamu sama aku? Balas Daniel yang seakan tak peduli dengan Ary yang menangis.
“Kenapa sih elo gag ngerti? Elo tu benar-benar lemot ya?kenapa loe diem aja waktu gue kerjain? Gue udah benci sama semua cowok, tapi, tapi gue ketemu elo, loe beda, Dan!! Loe bener, gue terus-terusan ngerjain elo karena gue memang pengen cari perhatian ke loe, tapi kenapa loe gag respon? Loe tuh bener-bener menjengkelkan tahu!” teriak Ary terisak. “Gue suka sama elo!!!” Ary mencoba berlari meninggalkan Daniel, namun Daniel meraih tangannya.
“Kamu bilang aku menjengkelkan?kamu yang bego!! Sekarang kamu bilang suka sama aku?”Tanya Daniel. “Ry, kenapa kamu gag sadar sih? Aku gag tega ngebales kamu!”Kata Daniel lembut. Sedangkan Ary diam seribu bahasa. “Ry, aku juga suka sama kamu!”
“Hah?Ap pa?”Tanya Ary terbata-bata.
“Hey kenapa jadi kamu yang lemot,?”guraunya.”Aku sudah suka sama kamu sejak pertama kali, tapi aku tahu diri aku gag berani ngomong sama kamu karena aku yakin kamu pasti akan nolak aku!! Dan aku kira kamu hanyalah mimpi bagiku Ry! Karena itu aku hanya diem aja saat kamu terus-terusan ngerjain aku, karena aku hanya pengen membuatmu bahagia!”
“Hah?? Bener? jangan-jangan ini jebakan ya?Kog kata-kata loe lebay gitu sih?”Tanya Ary yang masih sesenggugkan.
“Ya ampun anak ini masih sempet mikir kesitu!! Ya gag lah Ry,! Tu kan jadi kamu yang lemot!” hibur Daniel sambil menghapus air mata Ary.
“Loe tuh aneh!” celutuk Ary. “Kamu yang aneh, ha ha ha” jawab Daniel.
-THE END-
By : TRIO LINDA F.E.R , XI IPA 4